Selasa, 06 Desember 2011

Rahasia Tersembunyi Crop Circle Sleman Akhirnya Terpecahkan!

Crop Circle UFO Sleman. Kemunculan Crop Circle UFO di Sleman kini tengah menggegerkan masyarakat luas. Crop Circle sendiri dikenal dengan sebuah objek atau jejak UFO yang sejauh ini masih banyak menyimpan misteri. Penemuan Crop Circle di Indonesia sendiri masih tergolong sangat langka. Bahkan Crop Circle Sleman ini merupakan satu-satunya jejak UFO yang pernah ditemukan di Indonesia.
Crop Circle Sleman


Ahad, 23 Januari 2011, masyarakat Sleman, Yogyakarta, dihebohkan dengan adanya pola-pola lingkaran teratur di sawah padi. Secara umum pola seperti itu sudah banyak dijumpai di luar negeri, terutama di Inggris, yang dikenal sebagai crop circle, lingkaran di lahan pertanian. Sebagian mempercayainya sebagai bukti kedatangan UFO (Unidentified Flying Objects, Benda Terbang Tak dikenal) yang diasosiasikan dengan kendaraan makhluk cerdas dari luar angkasa. Benarkah?
Foto Crop Circle Sleman
Kabar tentang Crop Circle Sleman ini tidak mudah diyakini oleh banyak kalangan. Seperti yang diungkapkan oleh Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin kepada detikcom, bahwa mungkin saja lambang misterius di Sleman ini adalah hanya buatan manusia.
Foto Crop Circle Sleman
Menurut Djamaluddin, faktor alam tidak mungkin membentuk tanaman padi itu menjadi sebuah pola yang rapi. Sedangkan faktor adanya UFO, hal itu secara Scientific tidak bisa dibuktikan keberadaannya.
“UFO tidak ada secara scientific. UFO tidak bisa dikonfirmasi. Munculnya banyak foto UFO ternyata belakangan banyak terungkap bahwa itu rekayasa,” imbuhnya.
Foto Crop Circle Sleman
Rekayasa ini diduga dilakukan oleh orang yang hanya iseng dan ingin menghebohkan warga lainnya. “Harus diteliti orang yang merekayasa ini,” jelasnya.
Sementara itu Dudi Sudibyo, pengamat penerbangan yang juga pemerhati UFO, menyatakan kepada kompas, bahwa ukuran foto Crop circle Sleman sulit juga disebut sebagai buatan manusia.
“Dengan ukurannya yang sangat besar sulit dibilang kalau bentuk-bentuk raksasa semacam itu dibuat manusia. Jadi bisa diambil kesimpulan, ada makhluk lain yang membuatnya,” Ungkapnya.
Meski demikian, ia tak memungkiri bahwa crop circle bisa jadi juga dibuat manusia. Apalagi, yang di Yogyakarta ukurannya tidak sebesar crop circle di Amerika Latin yang ukurannya mencapai puluhan hingga ratusan meter.
“Pendekatan ilmiah tetap harus dikedepankan. Saya kira masyarakat tak bisa mengabaikannya begitu saja. Perlu diteliti lebih lanjut,” kata Dudi.
Bagi anda pribadi, apakah anda yakin bahwa Crop Circle UFO Sleman ini adalah merupakan bagian yang dibuat oleh manusia, atau mungkin juga anda yakin hal ini dibuat oleh alien atau juga mungkin hanya fenomena alam saja?
Foto Crop Circle Sleman
UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada. Penjelasan kesaksiannya cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Tidak ada penjelasan ilmiahnya. Walau astronom menyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksa mereka. Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan. Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO.
Pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.
Kalau begitu apa sebabnya? Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Tahun 1990-an dua orang Inggris buka rahasia, bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka. Mereka pun mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan. Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali diputar sambil diijak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat batang padi tumbang. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan yang diinjak-injakkan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah. Mau coba? Ini salah satu caranya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar